Knowledge Management System
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu kunci sukses dalam semua
aspek di berbagai bidang. Seiring dengan perkembangan pada era teknologi,
dimana pada semua aspek kehidupan berbasis teknologi dan ini menjadi sebuah
tantangan bagi sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi persaingan global.
Ilmu pegetahuan menjadi harga mutlak yang harus dimiliki dan dimanajemen dengan
baik.
Dunia pendidikan memiliki peranan penting sebagai media untuk
membangun SDM yang berkualitas serta media untuk menuntut ilmu bagi anak
penerus bangsa agar mempunyai pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang menjadi
sumber sukses suatu organisasi atau instansi perlu di manajemen dengan baik
dalam wadah yang tersistem dengan membangun sebuah sistem yang dapat
memanajemennya agar semua data setiap pelaku yang menggunakan, mencari serta
memberikan pengetahuan dapat terintegrasi dengan baik sehingga hasilnya mudah
untuk dimanfaatkan dengan knowledge management system.
Knowledge management
dianggap sebagai suatu entitas yang sistematik yang berupaya memperluas,
mengolah, dan menerapkan pengetahuan yang tersedia dengan cara memberikan nilai
tambah pada entitas dalam mencapai tujuan. Knowledge management system
diciptakan untuk memfasilitasi penangkapan, penyimpanan, pencarian, transfer
dan penggunaan kembali pengetahuan.
Implementasi knowledge management di lembaga pendidikan
menjadi sangat penting dikarenakan lembaga pendidikan
adalah tempat menghimpun ilmu. Mengelola pengetahuan tiap-tiap individu
organisasi untuk bisa dijadikan asset lembaga pendidikan (asset intangible),
yaitu memfokuskan pada penciptaan dan penggunaan asset-asset intelektual
(pengetahuan).
1. Pengertian Knowledge Management
Menurut Randi et al (2011) bahwa Knowledge management merupakan
salah satu cara untuk mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan menyebarkan
informasi serta keahlian penting di dalam suatu organisasi sebagai upaya untuk
mengembangkan produktivitas dan prestasi kerja sehingga mampu meningkatkan daya
saing organisasi tersebut. Selain itu knowledge management dapat dimanfaatkan
sebagai cara dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia dalam organisasi.
Menurut Fernandez dalam fariani (2013) bahwa knowledge management
dapat didefinisikan secara sederhana yaitu “melakukan apa yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sebesar-besarnya sumber daya pengetahuan”. Knowledge management
juga didefinisikan sebagai proses yang dibutuhkan untuk menciptakan, menangkap,
mengkodifikasi dan menyebarkan pengetahuan ke organisasi untuk mencapai
keuntungan kompetitif. Setiap individu yang ada dalam organisasi adalah sumber
dari pengetahuan organisasi.
Knowledge Management secara sederhana dapat didefinisikan sebagai
suatu kegiatan berkenaan dengan usaha untuk mendapatkan pengetahuan
sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Usaha untuk mendapatkan pengetahuan
tersebut dapat dilakukan oleh individu maupun organisasi. Knowledge Management
terutama dalam organisasi sangat diperlukan dan terbukti memberikan keunggulan
kompetitif dalam menjalankan aktivitas.
2. Knowledge Management System
Menurut O’Brien (2005), knowledge
management systems merupakan sistem informasi berbasis ilmu pengetahuan (knowledge)
yang dapat mendukung hasil cipta (kreasi), pengaturan dan penyebaran dari ilmu
pengetahuan bisnis kepada para pekerja dan manajer perusahaan. Tidak berbeda
jauh dengan definisi yang dikemukakan oleh O’Brien, Turban et al. (2001)
mengemukakan bahwa knowledge management system merupakan system
informasi berbasis pengetahuan yang mendukung kreasi, pengaturan dan penyebaran
dari ilmu pengetahuan bisnis kepada para pekerja dan manajer dalam perusahaan
secara keseluruhan.
3. Parameter Knowledge Management System
a.
Ketersediaan
sistem (availibility) diharapkan mendukung proses dan budaya sharing.
b.
Informasi
yang ada dalam Knowledge Management harus dapat dijaga keakuratannya.
c. Metode penyimpanan, index dan pencarian harus dapat dilakukan secara mudah dan hasilnya efektif
Sistem sebaiknya dapat selalu terakses dengan mudah. Dalam hal ini jelas pertimbangan perangkat yang dapat mengaksesnya harus seluas mungkin.
4. Arsitektur KMS
Arsitektur KMS dirancang untuk menangkap knowledge dan
memungkinkan proses knowledge management menjadi efektif dan efisien. Gambar berikut
ini menjelaskan arsitektur dari Knowledge Management System pada umumnya,
dan dilengkapi dengan Gambar 1 dengan komponen- komponen yang terdapat pada
arsitektur Knowledge Management System.
Gambar 1 : Arsitektur Knowledge Management System (Probst et
al. 2000)
Dalam aristekturnya, antar knowledge
worker’s view saling berkomunikasi, berkolaborasi dan berbagi melalui knowledge portal. Knowledge repository yang berada dalam knowledge presentation layer merupakan penghubung antara knowledge portal dan knowledge management layer yang berisi proses knowledge
management, proses knowledge management tersebut adalah akuisisi, perbaikan,
strategi pencarian kembali, distribusi dan presentasi knowledge. Knowledge management layer membutuhkan
data untuk melakukan proses tersebut dan data tersebut diambil dari data
source layer yang terdiri dari sumber eksternal, web repository, email
repository, text repository, relational and database dan domain
repository.
Sumber:
Andy, Randy, Sugiarto, Dedy dan Hetharia, Dorina. 2011. Pengembangan dan Penerapan Manajemen Pengetahuan Sebagai Strategi Pendukung Kegiatan Medis Non-Bedah (Studi Kasus Klinik Petukangan Medical Center). ISSN: 1411-6340.
Fariani, Indah. 2013. Analisa Dampak Knowledge Management Terhadap Performa Orgamisasi Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. 2-4 Desember 2013. Jakarta
Nawawi, Ismail. 2012. Manajemen Pengetahuan: Teori dan Aplikasi dalam Mewujudkan Daya Saing Organisasi Bisnis dan Publik. Surabaya: Ghalia Indonesia
O’Brien, James A. 2010. Introduction to Information System. 12th edition. New York : Mc.Graw-Hill Inc.
Probst, Gilbert et al. 2000. Managing Knowledge: Building Block for Success.Chichester England: JohnWiley & Sons Ltd. Baffin Lane.
Posting Komentar